“Tekad saya sudah bulat, saya ingin bertobat”. Hal itu disampaikan H. Anton Medan atau Muhammad Ramdhan Effendi, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) saat memberi tausiyah dalam acara buka puasa bersama, Rabu (24/7) di Conference Hall Universitas Narotama yang diikuti para pejabat struktural dan mahasiswa Universitas Narotama.
Acara tersebut dibuka oleh Rektor Universitas Narotama Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST. Hadir dalam acara tersebut Pembina Yayasan Pawiyatan Gita Patria (YPGP) L. Soepomo SW dan Ir. Eddy Surohadi, Ketua YPGP H.R. Djoko Soemadijo, anggota Dewan Penyantun Universitas Narotama Prof. H.R. Soedarso Djojonegoro dan Bambang Dwi Hartono, M.Pd (mantan Walikota Surabaya).
Dalam tausiyahnya, Anton Medan bercerita perjalanan hidupnya sebagai mantan perampok dan bandar judi yang kini telah insaf. Ia memeluk agama Islam sejak 1992. Anton Medan lahir dengan nama Tan Hok Liang di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, 1 Oktober 1957, sebagai anak ke-2 dari 17 bersaudara.
Anton Medan menuturkan, orang pertama yang menginspirasinya dalam Islam adalah Nabi Muhammad SAW. Nabi yang `ummi` bisa menjadi pemimpin nomor satu berpengaruh di dunia dengan gelar `al-amin`, orang yang jujur. Lalu khalifah Umar bin Khotob r.a, mantan `preman` yang setelah memeluk Islam menjadi pembela Islam dan terkenal dengan kejujurannya. Begitu pula Nabi Yusuf AS dan Bung Karno, keduanya pernah dipenjara dan justru proses berpikir dan hikmah mereka dapatkan dari dalam penjara.
Sementara 15 menit menjelang buka puasa, Universitas Narotama memberi kejutan kepada Bambang DH. Calon gubernur Jawa Timur tersebut mendapat kue tart sebagai tanda ulang tahun ke-52. Setelah mengucapkan terimakasih, Bambang DH lalu memotong kue ultahnya, dan diserahkan kepada Rektor Hj. Rr Iswachyu Dhaniarti DS, ST. [ger]