Jika anda ingin menjadi seorang penulis yang produktif, maka jangan hanya mengandalkan mood untuk mulai menulis. Disiplin dan manajemen waktu sangat penting agar produktivitas menulis tetap mengalir. Hal itu terungkap dalam Seminar of Writing yang berlangsung di Conference Hall Gedung C Universitas Narotama pada Sabtu, 16 Februari 2013. Seminar ini diikuti sekitar 100 peserta yang terdiri dari pelajar SMA, mahasiswa dan dosen.
Seminar penulisan dalam rangka Dies Natalis Universitas Narotama ke-32 ini menghadirkan tiga pembicara. Pertama, Dra. Sirikit Syah, MA (Director of Sirikit School Writing) dengan materi “Budaya Literasi”. Pembicara kedua yaitu Sumarno (Pemimpin Redaksi Radar Surabaya) dengan materi “Cara Menulis di Media (Koran)”. Pembicara terakhir adalah Dukut Imam Widodo, penulis buku “Soerabaia Tempoe Doeloe”.
Menurut Sirikit Syah, budaya menulis sangat penting peranannya dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Seseorang akan terus dikenang oleh generasi sesudahnya lewat tulisan, hasil karyanya. Aktivitas menulis juga memberikan banyak keuntungan bagi penulisnya, eksistensi nama menjadi terkenal, dapat uang dari tulisan dan keuntungan yang lain.
Sementara itu, Sumarno lebih banyak berbagi pengalaman dan memberikan tips dan trik tentang cara menulis di surat kabar. Ini terkait pengalaman dirinya sebagai jurnalis hingga posisinya sekarang sebagai pemimpin redaksi sebuah Koran.
Dukut Imam Widodo yang tampil dengan menayangkan video Soerabaia Tempoe Doloe, mengatakan bahwa kendala terbesar dalam menulis adalah keinginan atau mood. Menurut dia, dalam menulis jangan menunggu mood, tapi mood harus dibangun dan dimunculkan dengan melakukan kreativitas apa pun yang sekiranya bisa merangsang munculnya mood. [ger]
Foto: Rektor Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST menyerahkan goodyback kepada para pembicara seminar.