Industri kreatif ditargetkan menjadi penggerak roda ekonomi kota Surabaya di masa depan. Pemkot Surabaya menunjukkan dukungannya dengan mengadakan Sarasehan Industri Kreatif Surabaya bertempat di Balai Pemuda, Kamis (3/10) dengan merangkul sejumlah pelaku industri kreatif di seputar kota Surabaya.
Acara yang dihadiri puluhan pelaku industri kreatif di Surabaya tersebut dibuka oleh Asisten III Sekkota Surabaya M.Taswin, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Agus Imam Sonhaji dan Kepala Badan Koordinasi dan Pelayanan Modal (BKPPM), Eko Agus Supiadi. Para pelaku industri kreatif yang hadir bergerak di bidang usaha fesyen, desain, arsitektur, teknologi informasi, film, musik, serta kuliner.
Enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/