Banyak hal yang diberikan kepada mahasiswa baru Universitas Narotama dalam Masa Orientasi Mahasiswa (MOM) 2013. Mulai pengenalan studi akademik, sarana prasarana, BEM, UKM dan sebagainya terkait internal kampus. Mahasiswa baru juga memperoleh bekal dan pengetahuan dari luar kampus seperti ESQ, entrepreneur, hingga bidang kesehatan.
Peserta MOM juga dikenalkan dengan Rotary Surabaya dan Talasemia. Ketua Rotary Surabaya, Yetti Puspitawati mengatakan bahwa Rota di kota manapun punya tujuan yang sama, yakni menjadi wadah bagi para pebisnis untuk sharing dan kegiatan sosial.
Materi Talasemia disampaikan oleh dr. Bing Rudianto, Sp.AK, (6/9). Pengetahuan ini penting untuk generasi masa depan yang sehat. Talasemia adalah salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah, kemungkinan untuk mempunyai anak penderita Talasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat (carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas talasemia. Sebagian besar penderita Talasemia adalah anak-anak usia 0 hingga 18 tahun.
Untuk mencegah terjadinya Talasemia pada anak, pasangan yang akan menikah perlu menjalani tes darah, baik untuk melihat nilai hemoglobinnya maupun melihat profil sel darah merah dalam tubuhnya. Jika calon pengantin mau melakukan konseling genetik, maka anaknya bisa terhindar dari Talasemia. [ger]
Foto: Peserta MOM juga dikenalkan dengan Rotary Surabaya dan Talasemia